sekolah lapang

sekolah lapang

Sabtu, 30 Juni 2012

BISAKAH PERTANIAN ORGANIK MENSEJAHTERAKAN PETANINYA?



Pertanian Organik di Kabupaten Purworejo sudah dimulai sejak akhir era 90 an, dimulai dengan pertanian organik dengan cara tanam "Ombol" atau konvensional. barulah di tahun 2003 masuklah metode tanam "SRI" hingga saat ini, sejak tahun 2003 hingga sekarang Pemkbelajaran dan pengembangan terus di lakukan. hingga pada akhirnya munculah pertanyaan "Bisakah Pertanian Organik Mensejahterakan Petaninya"? maka pada tanggal 21 Juni 2012 petani organik se kabupaten Purworejo berkupul di Desa Susuk untuk mencoba menjawab pertanyaan diatas.

Dan munculah beberapa kesepakatan antara lain : Pembentukan stuktur organisasi Perkumpulan Tani Organik Purworejo (PETA), di bentuknya ICS (Internal Control System), Pendataan Petani, dan penyusunan tahapan sertifikasi SRI Organik, semoga beberapa keputusan diatas dapat menjawab pertanyaan diatas.

Rabu, 13 Juni 2012

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG


Sekitar 20 tahun belakangan ini pertanian sudah tak lagi menjadi pilihan utama untuk mata pencaharian para penduduk indonesia, sedangkan negara indonesia itu sendiri terkenal dengan negara agraris dan negara maritim, tapi kenapa masyarakat indonesia cenderung menghindari profesi sebagai petani?, kasar, kotor, dan penghasilan jauh dari rata-rata, itulah alasan yang sering muncul dari para masyarakat belakangan ini.
                “TAK KENAL MAKA TAK SAYANG” itulah ungkapan yang cocok untuk dunia pertanian kita yang mencapai tahap keprihatinan belakangan ini, maka dari itu pada hari Minggu tanggal 22 April 2012 yang bertepatan dengan SL EKOSISTEM II, para peserta yang kebanyakan laki-laki, di himbau untuk mengajak istri dan anaknya, dengan maksud mengenalkan pertanian sejak dini, dimana pertanian yang dikenalkan adalah pertanian dengan system SRI ORGANIK, dimana dalam system ini petani dituntut untuk menjadi petani yang teliti, pintar, dan kreatif, maka dalam kesempatan ini anak-anak pun diikutsertakan dalam kegiatan tersebut diantaranya adalah menggambar serangga yang telah ditemukan di lahan pengamatan, diharapkan dengan adanya kegiatan ini para anak-anak petani SRI organik Purworejo bisa makin akrab, bisa mengenal pertanian sejak dini, dan bisa belajar ekosistem dilahan pertanian...




Kamis, 03 Mei 2012

APA SOLUSI SERANGAN HAMA DILAHAN PERSAWAHAN KITA?

"jika lahan persawahan kita ada serangan hama ulat atau kupu apa yang akan kita fikirkan? pasti kita semua berfikir tentang bagaimana cara penanggulanganya, dan jika kita petani konvensional pasti berfikir obat atau formula apa yang akan dibeli?"
apakah obat atau formula pestisida sintetis / kimia benar-benar bisa menyelesaikan masalah? banyak kejadian dimana penyemprotan dengan pestisida kimia tidak memberikan solusi dalam menghentikan serangan hama, dam yang terjadi adalah hama tersebut akan kebal dan musuh alami akan mati, dan hama tak terkendalikan sehingga mengurangi hasil dari lahan kita.
pernahkah kita berfikir betapa sebetulnya kita telah banyak merusak ekosistem yang ada di lahan kita, dan imbasnya adalah serangan hama pada tanaman padi kita, tapi jika itu terjadi kita tak pernah sadar bahwa itu semua berawal dari cara bertani kita yang tidak mempadulikan kearifan lokal. sehingga kepincangan ekosistem terjadi, seranggapun menjai hama karena tak ada mangsa yang bisa di makan.
kumbang karabid memakan ulat
sebenarnya jika kita amati lebih seksama pada lahan kita sudah ada yang namanya rantai makanan dimana jika kita jaga rantai makanan tersebut maka adanya serangan hama bisa diminimalisir, seperti contoh di samping seekor kumbang karabid sedang memangsa ulat, tapi jika kita semprot dengan pestisida kimia yang ada kumbang karabid  mati dan ulatnya tetap hidup karena bersembunyi pada pelepah daun padi, sehingga serangan ulat tak bisa terkendalikan, lalu apakah solusi tebaik? bertani dengan sistem SRI adalah salah satu solusi, dengan catatan seluruh prinsip SRI dilaksanakan maka ekosistem yang ada dilahan kita akan terjaga,

Senin, 30 April 2012

SL EKOSISTEM MT II TAHAP I

Musim tanam II telah datang, dan kegiatan SL ekosistem mulai berjalan. Berbeda dengan SL ekosistem MT I, SL ekosistem MT II ini dipusatkan di Desa Jenarkidul, dilahan pak paryanto, adapun agenda yang ada dalam kegiatan SL ekosistem ini antara lain : pengamatan lahan, pengamatan tanaman, pengamatan ekosistem yang ada pada lahan tersebut, setelah data terkumpul maka akan didiskusikan di dalam ruangan.

Kamis, 12 April 2012

KOLAM PENYARINGAN SOLUSI KONTAMINASI RESIDU KIMIA

"bagaimana kita menetralkan lahan organik kita dari lahan tetangga kita yang masih menggunakan pupuk kimia padahal air dari lahan tetengga kita mengalir masuk ke lahan kita?" itulah pertanyaan yang sering muncul dalam diskusi petani SRI organik baik dalam SL ataupun  dalam forum PET. seiring berjalanya system SRI baru-baru ini ditemukanlah jawaban dari pertanyaan diatas, yaitu dengan membuat kolam penyaringan air yang diatasnya di beri  tanaman enceng gondok, adapun tanaman enceng gondok itu sendiri berfungsi untuk menyerap residu kimia yang terbawa oleh aliran air dari lahan tetangga kita. jadi aliran air dari lahan tetangga akan masuk kedalam kolam penyaringan yang di tumbuhi enceng gondok, baru kemudian masuk kedalam lahan kita,

KOMPOS....

SRI adalah sistem pertanian yang berbasis organik dengan mengutamakan kearifan lokal dan membangun ekosistem yang ada pada lahan pertanian sehingga rantai makanan berjalan dengan semestinya, pemupukan dalam sistem pertanian SRI menggunakan MOL dan KOMPOS, bukan menggunakan pupuk kimia/pupuk organik buatan pabrik. 
kompos sendiri tidak harus selalu terbuat dari kotoran  hewan, ada juga kompos yang terbuat dari hijauan, jadi untuk bertani organik belum tentu harus memiliki hewan ternak, dan kompos yang baik adalah kompos yang terlindung dari air hujan dan sinar matahari langsung agar nutrisi yang ada didalam kompos tidak menguap dan tercuci oleh air hujan maka dari itu diperlukan tempat khusus untuk membuat kompos atau sering kita sebut rumah kompos.
contoh rumah kompos
           


Senin, 05 Maret 2012

CARA MEMILIH BENIH BERKUALITAS



Terlihat seorang petani SRI sedang menyeleksi benih dilahannya, cara ini adalah salah satu langkah yang bisa dilakukan agar benih yang kita tanam adalah benih yang benar- benar berkualitas.
Pertanyaan :
1. Benih itu apa ?
2. Mengapa kita mesti memilih benih ?
3. Bagaimana cara memilih benih ?

ICS (Internal Control Sistem)



Tahap pengenalan dan pengembangan SRI organik di Kabupaten Purworejo telah kita lalui kini sampailah kita pada tahap kritis dimana kita harus bersama-sama menjawab pertanyaan “Apakah SRI Organik bisa meningkatkan kesejahteraan petani pelaku?”

Dengan demikian petani pelaku harus menyesuaikan diri dan mengembangkan keahlian-keahlian di lahan pertaniannya sesuai dengan prinsip dasar SRI. Sedangkan praktek pemasaran saat ini dijalankan membawa kesadaran pentingnya perilaku setiap petanidalam melaksanakanpertanian organik sejak dari lingkungan rumah tangga, di lahan dan pada saat pengelolaan panen hingga memprosesnya menjadi produk beras sebagai satu perilaku utuhyang akan menjamin kualitas beras yang sama walaupun tempat tinggal dan tempat budidaya masing-masing petani berjauhan, hal ini akan kita pelajari dengan mengembangkan kelembagaan ICS (Internal Control System)

ICS adalah suatu cara menjamin dan mengelola mutu proses produksi organik dengan pencatatan yang rapi. Tapi tentusaja ini bukanlah hal yang mudah, pertama-tama kita harus melakukan sosialisasi/pelatihan terlebih dahulu seperti yang kita lakukan pada tanggal 24-26 februari 2012, setelah itu yang harus kita lakukan adalah menguatkan tekad para petani pelaku dalam berbudidaya, dan petani pun dituntut memiliki data tertulis tentang petanianya secara menyeluruh dari awal sampai akhir, komunikasi dengan sesama petani, pemerintah dan lembaga-lembaga lain yang mendukung proses ICS perlu kita bangun. Maka dari itu jaringan SRI Organik purworejo mulai menuju ke arah kelembagaan ICS, dan untuk mengawalinya kami mengadakan pelatihan pada tanggal 24-26 februari 2012 dengan mendatangkan narasumber dari team ICS GAPOKTAN SIMPATIK Tasikmalaya Jawa Barat.

SARASEHAN SRI



Petani SRI di purworejo tersebar hampir disetiap kecamatan di Kab. Purworejo akan tetapi belum tentu semuanya saling mengenal satu sama lain oleh karena itu bersamaan dengan pengenalan ICS yang dilakukan selama 3 hari yaitu mulai tanggal 24-26 Februari 2012  maka jadwal malam hari yaitu sarasehan petani, dengan narasumber Bp Alik sutaryat, Bp Agus, Bp Nanang, Bp epan. Dalam acara sarasehan yang diadakan 2 malam ini diharapkan para petani pelaku SRI bisa lebih mengenal SRI langsung dari sumbernya dan bisa mengenal para petani SRI satu dengan yang lainya, sarasehan SRI ini juga bertujuan untuk pengenalan pola tanam SRI bagi petani yang baru, sedangkan untuk petani pelaku yang telah melakukan berkali-kali bertujuan untuk menguatkan tekad petani.
            Dalam kegiatan ini juga dijelaskan kembali prinsip dasar SRI, serta dasar pemikiran SRI, dan keunggulan SRI daripada cara tanam konvensional. Tidak hanya itu kerugian-kerugian yang terjadi akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida juga dijelaskan dalam acara ini.