sekolah lapang

sekolah lapang

Selasa, 22 Maret 2011

System of Rice Intensification




Prinsip Dasar :
TANAM TUNGGAL BENIH MUDA


APAKAH SRI ITU ?

SRI (System of Rice Intensification) adalah cara budidaya padi yang intensif dan efisien dengan memperhatikan proses managemen sistem perakaran berbasis pengelolaan Tanah, Tanaman dan Air.

GAGASAN SRI

Tanaman padi sebenarnya mempunyai potensi yang besar untuk menghasilkan produsi dalam taraf tinggi, ini hanya akan dicapai bila kita membantu tanaman dalam kondisi baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini dapat dilakukan melalui pengelolaan Tanah, Tanaman dan Air.

DASAR PEMAHAMAN

Tanaman padi sawah berdasar praktek SRI ternyata bukan tanaman air tetapi dalam pertumbuhan membutuhkan air, dengan tujuan menyediakan oksigen yang banyak dalam tanah, tanah tidak digenangi air sehingga akar tumbuh dengan subur dan besar. Dengan demikian tanaman dapat menyerap nutrisi / makanan sebanyak-banyaknya.
SRI ORGANIK
  • usaha tani ramah lingkungan berkelanjutan
  • hemat air irigasi
  • hemat sarana produksi
  • produksi tinggi
  • pemanfaatan sumber daya lokal : benih, kompos, MoL, pestisida nabati
  • memperbaiki kegemburan dan kesuburan tanah
  • berbasis kearifan lokal
  • beras sehat

PELUANG PENGEMBANGAN
SRI-ORGANIK
  • tersedianya potensi lahan sawah beririgasi yang luas
  • meningkatnya kesadaran masyarakat akan produk pangan yang sehat
  • tersedianya sumberdaya alam, genetik dan insani yang cukup
  • adanya dukungan pemerintah

TANTANGAN PENGEMBANGAN
SRI-ORGANIK
  • kebiasaan membiarkan bahan organik menjadi sekedar sampah tidak berguna
  • diperlukan proses pembelajaran / pendampingan intesif

LANGKAH – LANGKAH
PRAKTEK LAPANGAN SRI- ORGANIK

  1. pengembangan MoL (mikroorganisme lokal)
·         MoL adalah cairan yang dibuat dari bahan-bahan alami yang disukai sebagai media hidup dan berkembangnya mikroorganisme (jasad renik).
·         Kegunaan MoL : sebagai tambahan makanan bagi tumbuhan, mempercepat penguraian bahan organik dalam pengomposan (dekomposer) dan sebagai aktivator yang dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
·         Bahan yang dapat dipergunakan dalam pembuatan MoL : limbah sayuran, air cucian beras, air kelapa, Nasi, Buah-buahan, Urine, Keong dan sebagainya.

  1. PEMBUATAN KOMPOS
·         Kompos adalah bahan alami padat yang telah lapuk melalui proses perombakan / penghancuran oleh biota tanah, jamur dan mikroorganisme.
·         Bahan pembuatan kompos antara lain kotoran hewan, sisa tanaman, limbah organik rumah tangga, jerami dll
·         Cacah / perkecil ukuran bahan kemudian siram dengan MoL dan letakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari dan tetesan maupun aliran air.

  1. PENGELOLAAN TANAH
·         Tanah diolah seperti metode konvensional.
·         Masukkan Kompos 10 – 15 hari sebelum bibit dipindahkan ke lahan
·         Buat parit di keliling dan di tengah lahan, semakin banyak parit semakin baik.

  1. PEMILIHAN BENIH SEHAT DAN BERNAS
·         Benih adalah miniatur tanaman oleh karenanya harus dipilih yang benar-benar sehat.
·         Benih dipilih dengan melarutkan garam dalam air secukupnya kemudian masukkan telur ayam. Saat telur ayam bisa mengapung kemudian masukan benih padi.
·         Benih padi yang tenggelam pada larutan diambil kemudian cuci bersih dengan air tawar, benih siap ke tahap penyemaian.

  1. PENYEMAIAN
·         Persemaian bisa dilakukan pada besek, kotak, nampan maupun di lahan.
·         Media semai ditambah kompos untuk memudahkan pencabutan juga mencegah kerusakan akar terlalu banyak.
·         Saat penebaran benih tidak boleh saling menumpuk
·         Kebutuhan benih per hektar 5 kg

  1. PENANAMAN DAN JARAK TANAM
·         Penanaman bibit muda antara 7 – 15 hari
·         Pencabutan benih dari persemaian harus hati-hati agar akar tidak rusak
·         Tanam cepat, tidak lebih dari 15 menit
·         Tanam tunggal, dangkal, akar sejajar tanah (dislereke)
·         Jarak tanam lebar ( 25x25, 30x30 cm dst)

  1. PENGELOLAAN AIR DAN PENYIANGAN
·         Air di lahan dalam kondisi macak-macak
·         Air ditambah 2-3 cm (digenanggi) saat akan penyiangan (matun / gosrok).
·         Penyiangan selang 10 setelah tanam, penyiangan 4 x
·         Semprotkan MoL
·         Memasuki masa pembuahan lahan dikeringkan
·         Setelah bakal buah dalam batang membesar (meteng) tambahkan air macak-macak
·         setelah padi bernas air dikeringkan sampai panen.

  1. PENGENDALIAN ORGANISME DI LAHAN
·         Pengendalian organisme penganggu dilaksanakan dengan konsep pengendalian hama terpadu secara utuh.
·         Menghindari praktek-praktek pengendalian organisme dan penyakit yang akan merusak agroekosistem.
·         Pengembangan pestisida nabati.

  1. SEKOLAH LAPANG SRI
·         Sekolah Lapang SRI dilakukan pada lahan SRI oleh petani bersama petani lain secara berkala, 10 – 15 hari sekali selama satu musim tanam.
·         Materi Sekolah Lapang mengenai penyelarasan hubungan unsur-unsur biotik dan abiotik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar